Kejenuhan gue sebenarnya bukan karena kerjaan kantor sepenuhnya. Gue cukup enjoy dgn semuanya.. Tapi, menjadi masalah buat gue, ketika gue merasa kualitas kehidupan sosial gue menurun drastis. Kehidupan gue cuma berkutat antara rumah - kantor. Belum lagi, baru2 ini ada masalah dengan payudara nyokap. Oh ya untuk update info.. Nyokap gue uda masuk masa pemulihan paska operasi. Untungnya, dia belum masuk stadium 1. Baru 0,7. Tadinya, nyokap mau diresepkan obat kanker. Tapi, gk diambil sama bokap dan nyokap, karena dampak dari konsumsi obat tersebut. Kesehatan nyokap akan turun drastis. Dan, kalau dikonsumsi secara berkepanjangan, akan berefek untuk jantungnya. Jadilah, sekarang nyokap cuma jaga pola makannya secara ketat, menghindari stres, dan melakukan kontrol setiap 6 bulan sekali.
1 masalah teratasi. Datang lagi masalah lain. Paman (kakak dari nyokap) meninggal seminggu yang lalu. Meninggalnya pun harusnya bisa dicegah. Semuanya karena keterlambatan dibawa ke rumah sakit aja. Denger kabar meninggalnya paman, nyokap syok dan stres berat. Akibatnya, payudaranya sakit lagi. Suasana rumah jadi tegang banget. Bokap yang jadi sensitif. Nyokap juga ngedrop. Kacau deh semuanya. Belum lagi, gue juga mulai jenuh sama Montong. Ada beberapa hal yang gue gak bisa terima dari dia.(Masalah penyebabnya mungkin gak bisa gue ceritain. Tapi, uda teratasi kemarin.). Tapi anehnya, meskipun kita uda sepakat mau mulai semuanya lagi dari awal. Cuma masih aja ada yang nge-ganjel! Jadi canggung. Apa mungkin, memang harus menjalani proses seperti itu? Atau, sama halnya seperti gelas retak. Mau diapain juga tetap aja kelihatan retaknya. Mau sepakat gimana juga, tetap aja sakit hati dr masing-masing pihak tetap tinggal di sana. Tapi, kita berdua mau coba berusaha dulu. Semoga aja membaik.
Akhir-akhir ini, kehidupan berjalan begitu beratnya buat gue. Montong juga sempet mengingatkan soal pertemanan gue yang makin menyempit. Benar emang! Gue juga ngerasa seperti itu. Ok!Mungkin, gue memang kerja di media. Yang pastinya, akan selalu bertemu dan berkenalan dengan banyak orang. Tapi, orang-orang itu membuat gue gak nyaman untuk diajak berteman lebih dalam. Mereka gue ajak berteman ya.. untuk sebatas masalah pekerjaan. Kita sendiri kan punya hak untuk memilih, siapa yang bisa dijadikan sahabat, siapa saja yang bisa membuat kita nyaman untuk bercerita panjang lebar. Dan, untuk menjadi sahabat itu, pastinya butuh proses. Tapi proses itu gk bisa terjadi dgn pertemanan gue yang sekarang. Namun, di sisi lain, gue juga merasa beruntung, karena gue bisa sekantor dgn teman dekat gue dari masa kuliah. Astrid namanya. Belakangan, gue cerita banyak soal permasalahan gue ke dia. Dia cukup objektif dan bijaksana dalam mencarikan solusi. Intinya, gue butuh hiburan sekali. Senang, ketika tahu bahwa kita bakal ketemuan Jumat ini. Jadi, sampai ketemu nanti...
-RangerKuningYangButuhHiburan-
1 masalah teratasi. Datang lagi masalah lain. Paman (kakak dari nyokap) meninggal seminggu yang lalu. Meninggalnya pun harusnya bisa dicegah. Semuanya karena keterlambatan dibawa ke rumah sakit aja. Denger kabar meninggalnya paman, nyokap syok dan stres berat. Akibatnya, payudaranya sakit lagi. Suasana rumah jadi tegang banget. Bokap yang jadi sensitif. Nyokap juga ngedrop. Kacau deh semuanya. Belum lagi, gue juga mulai jenuh sama Montong. Ada beberapa hal yang gue gak bisa terima dari dia.(Masalah penyebabnya mungkin gak bisa gue ceritain. Tapi, uda teratasi kemarin.). Tapi anehnya, meskipun kita uda sepakat mau mulai semuanya lagi dari awal. Cuma masih aja ada yang nge-ganjel! Jadi canggung. Apa mungkin, memang harus menjalani proses seperti itu? Atau, sama halnya seperti gelas retak. Mau diapain juga tetap aja kelihatan retaknya. Mau sepakat gimana juga, tetap aja sakit hati dr masing-masing pihak tetap tinggal di sana. Tapi, kita berdua mau coba berusaha dulu. Semoga aja membaik.
Akhir-akhir ini, kehidupan berjalan begitu beratnya buat gue. Montong juga sempet mengingatkan soal pertemanan gue yang makin menyempit. Benar emang! Gue juga ngerasa seperti itu. Ok!Mungkin, gue memang kerja di media. Yang pastinya, akan selalu bertemu dan berkenalan dengan banyak orang. Tapi, orang-orang itu membuat gue gak nyaman untuk diajak berteman lebih dalam. Mereka gue ajak berteman ya.. untuk sebatas masalah pekerjaan. Kita sendiri kan punya hak untuk memilih, siapa yang bisa dijadikan sahabat, siapa saja yang bisa membuat kita nyaman untuk bercerita panjang lebar. Dan, untuk menjadi sahabat itu, pastinya butuh proses. Tapi proses itu gk bisa terjadi dgn pertemanan gue yang sekarang. Namun, di sisi lain, gue juga merasa beruntung, karena gue bisa sekantor dgn teman dekat gue dari masa kuliah. Astrid namanya. Belakangan, gue cerita banyak soal permasalahan gue ke dia. Dia cukup objektif dan bijaksana dalam mencarikan solusi. Intinya, gue butuh hiburan sekali. Senang, ketika tahu bahwa kita bakal ketemuan Jumat ini. Jadi, sampai ketemu nanti...
-RangerKuningYangButuhHiburan-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar